Berawal dari coba-coba,usaha pria ini mencoba membudidayakan lele sangkuriang. Chandra Ekajaya adalah salah seorang sosok pengusaha muda yang mengembangkan pembudidayaan bibit lele. Dengan ikut menyertakan dan menggandeng petani binaannya dengan berbasis sistem kerja mengembangkan usaha pembudidayaan lele dengan sistem manajemen kelompok, dimulai dari pembenihan, pembesaran hingga penjualan.
Pria yang hobi berolahraga joging dan membaca buku ini telah memiliki bakat menjadi pengusaha sejak masih duduk di bangku sekolah. Dirinya mengaku telah melakukan usaha kecil-kecilan seperti menjual barang seperti kerupuk, makanan kecil dan kue. Mulai dari sinilah bakat pengusaha dirinya terasah dan mendapatkan pengalaman dari cara berjualan. Kegemaran bisnis menurut dirinya adalah dibidang peternakan dan agribisnis. Salah satu bisnis yang ditekuni saat ini adalah perikanan ikan lele sangkuriang yang merupakan kesukaan dari dirinya.
Dalam proses pembelajarannya mengenai bisnis perikanan dilakukan secara autodidak melalui buku dan internet saja. Bukan tanpa kendala dan berjalan mulus seperti yang diharapkan, drinyaa menemukan berbagai macam kendala di lapangan ketika aka memulai bisnis ikan lele sangkuriang dilapangan. Pada awalnya pengusaha sukses ini, mendapatkan kenyataan hasil usaha yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Mulai dari gagal panen, penjualan yang tidak sepadan dengan biaya produksi, serta tingginya tingkat kematian lele. kemudian belajar dari kegagalan tersebut dirinya secara tidak sengaja membaca sebuah artikel yang membahas seorang sosok pembudi daya lele sangkuriang. Kemudian dari membaca tentang kesuksesan pengusah tersebut, dirinya meneguhkan dirinya untuk terus menjalankan dan mengembangkan bisnis tersebut.
Kemudian Chandra Ekajaya mengajak warga dan petani lele yang ada di daerah sekitarnya untuk bekerja sama membudidayakan lele sangkuriang. Dalam model kerja sama ini, dirinya bertindak sebagai pembenih dan pembesaran lele, kemudian masalah panen diserahkan kepada para petani. Dirinya mengakui, usaha ini ternyata memberikan hasil yang cukup memuaskan, bahkan hal itu dirasakan oleh para petaninya lainya. Karena hal itulah pengusaha Chandra Ekajaya berniat fokus mengembangkan usaha budidaya ikan lele sangkuriang.
Tidak sampai disitu dirinya juga bersama para petaninya selalu mengadakan perkumpulan dan bersilaturahmi melalui perkumpulan serta sharing sebulan sekali untuk membahas masalah yang ada seperti penanganan penyakit atau sekadar berbagi informasi terbaru tentang budidaya ikan lele. Pembibitan ikan lele yang ditekuninya dimulai dengan mengawinkan induk lele hingga proses peneluran. Kemudianb bibit yang sudah ditelurkan itu dibesarkan hingga ukuran 5–6 cm sebelum akhirnya dijual kepada petani ataupun pembeli. Setiap benih lelenya dijual seharga Rp150 per ekor.Selanjutnya benih lele tersebut dipelihara selama 50 hari hingga dua bulan untuk kemudian dijual ke konsumen. Untuk masa pemanenan sendiri, lele sangkuriang bisa dikatakan lebih cepat dibandingkan jenis lele dumbo yang bisa membutuhkan waktu lebih lam berkisar antara 3 bulan.
Saat ini produksi dari empat area pembibitan bisa mencapai 10000 ribu ekor per bulan. Jumlah tersebut menurut pengusaha ini masih jauh dari permintaan pasar yang bisa mencapai 400.000 ribu ekor per bulan. Untuk penjualan bibit saja bisa memperoleh omzet hingga Rp22,5 juta per bulannya dengan laba bersih sekitar Rp12 juta. Keuntungan tersebut belum termasuk penjualan dari usaha pembesaran lele yang dijual ke konsumen akhir. Adapun dari hasil pembesaran setiap harinya dia bisa menjual hingga 200 kg lele sangkuriang ke pasar. Sedangkan pembiayaan terbesar berasal dari biaya pakan karena pakannya sendiri itu dari pabrik dan itu selalu mengikuti harga pasar dan sering kali naik turun tidak stabil. Dengan biaya karyawan, pakan, dan biaya tak terduga seperti terpal, jaring, ongkos transportasi, bersihnya Rp12 juta per bulan.
Untuk mengembangkan usahanya, drinya sampai sekarang terus membuat jaringan khusus dengan para petani untuk pembenihan dengan cara mendidik petani-petani yang memiliki kemampuan untuk lebih telaten dan detail dalam menggarap pembenihan yang dijalani. Saat ini dirinya memperkerjakan empat karyawan yang bertugas menjaga dan memberi pakan bibit lele. Masalah pemasarannya, selama ini Pengusaha sukses ini banyak menjual ikan lele sangkuriang ke pasar tradisional,usaha warung padang,warung tegal, restoran dan sudah menjadi salah satu pemasok tetap untuk salah satu usaha waralaba pecel lele. Dia mengaku belum memutuskan menjadi pemasok utama karena masih memiliki berbagai macam kendala yang dihadapi lahan dan belum maksimalnya proses produksi. Chandra Ekajaya mengaku selain masalah area dan lahan, kendala lain lebih yaitu masalah internal seperti sumber daya manusia, penanganan penyakit, serta keadaan cuaca yang saat ini cenderung berubah-ubah dan bisa berakibat terhadap proses buddidaya ikan lele sangkuriang.
Berkat kerja kerasanya dan perjuangan tanpa kenal lelah dalam mengembangkan bisnis budidaya ikan lele sangkuriang, kini dirinya tinggal menikmati jerih payah hasil usaha lele sangkuriangnya. Namun bukanlah begitu saja untuk mencapai kesuksesan seperti sekarang ini . Dirinya pernah mengalami masa-masa sulit karena usahanya bangkrut. Bahkan jika ditotal sudah hampir tidak hanya satu atau dua kali. Dirinya bahkan sudah mengalami kegagalan dan bangkrut sebanyak 10 kali gagal berbisnis dari sejumlah usahanya yang pernah dirinya geluti. Namun, memang seorang dengan jiwa bisnis , Chandra Ekajaya sama sekali tidak kapok dan terus mencoba dalam melakukan bisnis. Dia terus bangkit dan mencoba usaha baru hingga menemukan kesuksesan yang menghantarkanya sebagai pengusaha sukses budidaya lele sangkuriang.
Sampai dengan saat ini dirinya sudah memiliki empat area pembenihan lele dengan luas masing-masing area mencapai 1000 m2. Total kolamnya yang dimilikinya pun dari tahun demi tahun terus bertambah dari awalnya yang hanya memiliki satu kolam hingga kini menjadi 90 unit kolam pembenihan. Selain itu,dirinya juga memiliki 30 unit kolam pembesaran yang ditempatkan dan bekerjasama dengan para petani-petani binaannya di berbagai daerah mulai dari Jawa Barat Hingga Jawa Timur.
Pengalaman dalam berbisnis dan pernah mengalami berbagai macam lika-liku dunia bisnis, membuat pengusaha satu ini memiliki idealisme sebagai wirausaha muda dengan mengajak rekan-rekannya sesama anak muda agar mau menjadi wirausahawan dan bisa berdiri sendiri dari kaki mereka. Selain memiliki dampak finansial yang baik bagi pribadi,dirinya sebagai wirausahawan secara sosial akan membantu masyarakat dengan membuka lapangan pekerjaan dan pastinya akan bermanfaat bagi orang lain. Salah satu tujuan bagi para pengusaha selain mendapatkan keuntungan secara finansial adalah mampu bermanfaat bagi orang lain. Salah satu cara yang ditunjukan oleh Pengusaha Chandar Ekajaya adalah dengan mendirikan yayasan sosial untuk menampung orang yang tidak mampu baik melalui biaya untuk usaha dan pendidikan. Bahkan ternyata ketika terjadi bencana-bencana alam di Indonesia, melalui yayasan sosial miliknya menyalurkan bantuan untuk ikut meringankan penderitaan para korban.
Saat ini bahkan Chandra Ekajaya sering dipanggil dan menjadi pembicara dalam acara seminar dan motivasi untuk para pengusaha muda. Kisah yang penuh perjuangan dan mendengarkan berbagai strategi dan pandangan bisnis menjadi salah satu kenapa dirinya dijadikan sebagai salah satu motifator bisnis untuk para pengusaha muda lainya.